Journal Gamas

Label


lisensi

Redaksi
Desember 06, 2021, 08.08 WIB
Last Updated 2021-12-06T01:08:27Z
HeadlinePendidikan

Resmikan Pesantren An-Nahdliyah di Kuningan, Buya Said: Jadi Pusat Kajian Islam Internasional

Advertisement


JURNAL GAMAS, Kuningan,-

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru saja meresmikan Pondok Pesantren An-Nahdliyah di Desa Padamulya, Kecamatan Maleber, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (2/12). Pesantren ini berdiri di atas tanah seluas 48.800 meter persegi dan akan menjadi sejarah karena merupakan pesantren pertama milik PBNU.

KH Manan Abdul Ghani mengungkapkan, Pesantren ini kelak akan memiliki ciri khas tersendiri yang tentu saja tidak sama dengan pesantren pada umumnya.

“Peresmian gedung asrama santri putra putri Pesantren An-Nahdliyah, kita masih ingat 22 November tahun lalu kita meresmikan masjid an nahdlaoh Padamulya sekaligus juga pada hari itu peletakan batu pertama an Peantren Nahdliyah hari ini 2 Desember kita resmikan berarti satu tahun lebih sedikit,” tuturnya.

Kiai Manan juga mengungkapkan, pesantren ini akan memulai tahun ajaran baru 2022 dan mulai menerima santri baru dengan jenjan sekolah SMK pada awal januari 2022. “Januari ini kita sudah menerima santri baru, sekolah yang akan diselenggarakan di sini SMK yang sedang diurus izinnya,” ujarnya

“Doakan pesantren ini segera dilounching, mohon ketua PBNU untuk melaunching menerima santri baru, Insya Allah tahun ini kita mulai pendidikan dengan sebaik-baiknya, Semoga pesantren ini menjadi pusat keilmuan dan pemberdayaan bagi nahdlatul ulama,” kata Kiai Manan yang juga selaku Pengasuh Pesantren An-Nahdliyah tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kuningan Acep Purnama menuturkan, peresmian ini mengulang satu tahun lalu peletakan batu pertama.

"Sekarang Alhamdulillah semua berjalan lancar, proses administrasi juga berjalan lancar, tinggal peresmian, perawatan dan pemeliharaannya dan kegiatannya untuk selalu aktif, sehingga ditempat inilah akan tercetak kader-kader Nahdlatul Ulama, kader-kader bangsa yang mumpuni dimana saat ini kita memerlukan kader-kader yang militan yang faham, mengerti yangpenuh toleran,” tuturnya.

Ia menambahkan, ditengah-tengah persaingan global dan kompetisi yang tidak mudah namun denga ridho Allah SWT dan bimbingan para kiai dan para ajengan di bawah naungan bendera aswaja Insya Allah di tempat ini kita akan mencetak kader bangsa yang militan demi tegaknya NKRI, Aswaja, Pancasila dan demi tegaknya Islam. Selain itu, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj dalam sambutannya menceritakan wakaf yang sebenarnya diberikannya kepadanya secara pribadi dan diserahkan kepada NU.

"Alhamdulillah pada siang ini kita menyaksikan berdirinya pesantren An-Nahdliyah di Padamulya, Kuningan, atas jasa wakaf bapak almarhum Kiai Sahal. Terus terang saja, yang dikasih wakaf itu saya, bukan NU bukan tapi saya pribadi, tapi saya serahkan kepada NU, karena akan lebih manfaat, lebih barokah kalau dikelola atas nama wakaf NU dibawah payung atas nama wakafnya NU, yang dikasih itu saya aktenya dikasih saya," Kata Kiai Said Kiai yang akrab disapa Buya Said tersebut juga berharap Pesantren An-Nahdliyah menjadi pesantren yang berkualitas dan tercapai cita-cita menjadi pusat kajian Islam Internasional.

“Alhamdulillah pesantren Al-Nahdliyah telah berdiri tinggal bagaimana mengisi kemajuan pesantren, kualitas pesantren yang kita inginkan. Konon, Kiai Manan punya cita-cita akan menjadi pusat kajian Islam yang bertaraf internasional, apakah mungkin, pasti mungkin karena di dunia ini semua barang mungkin,” jelasnya. "Selamat kepada Kiai Manan dan kepada kita semua atas diresmikannya pesantren An Nahliyah ini mudah-mudahan barokah untuk kita semua,” pungkas Kiai Said. (Red/Nu)