Advertisement
KUNINGAN | JOURNALGAMAS.COM,-
Tahun Baru Islam atau tahun baru Hijriah diperingati dengan berbagai macam macam tradisi yang cukup unik. Pada malam pergantian Kalender Hijriyah tersebut, berbagai macam tradisi perayaan biasanya dirayakan dimalam satu muharam turun temurun atas budaya dan unsur islami ini sudah ada pada sebelumnya.
Seperti yang diselenggarakan di Cirahayu Desa Kadatuan Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan, perayaan malam pergantian kalender Hijriyah ini di rayakan dengan pawai obor keliling di sepanjang jalan perkampungan sambil bershalawatkan nabi serta diiringi musik rebana, acara di gelar selepas shalat magrib dimulai star dari halaman masjid Baitul Rohman. Jumat (29/07/2022) malam.
Saat dikonfirmasi Journalgamas.com Didi Noer salah satu Anggota Karang taruna Cirahayu Desa Kadatuan mengatakan Bahwa acara perayaan malam pergantian kalender hijriyah atau disebut malam tahun baru islam ini didukung oleh pemdes setempat, DKM, dan di bantu oleh karang taruna serta ikatan remaja masjid (IRMAS) Baitul Rohman,di tahun 2022 ini, Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah akan jatuh pada tanggal 30 Juli 2022. Sebagian umat muslim di Indonesia tidak hanya merayakan momen sakral tersebut dengan berdoa, tetapi juga merayakannya dengan berbagai tradisi. Ujar Didi
Pesan Pemdes melalui Didi noer menyampaikan, bahwa Perayaan Tahun Baru Hijriyah jangan dirayakan seperti merayakan tahun baru Masehi. Tahun baru Hijriyah sebaiknya diisi dengan kegiatan kegiatan positif atau hal lain yang bisa membantu kita mengevaluasi diri serta mempermudah kita menyusun rencana hidup yang lebih baik pada tahun berikutnya, baik target dunia maupun akhirat. Agar keduanya dapat berjalan selaras dan seimbang,mari kita bersama sama tingkatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT supaya keberkahan kita bertambah.
Dengan Menyambut 1 Muharram itu kita cukup dengan mengadakan kegiatan yang positif diantaranya seperti pengajian, seminar keagamaan, muhasabah atau evaluasi, baik itu evaluasi terhadap umat, bangsa, maupun personal. Jika didasarkan pada Alquran, hal pertama yang perlu dievaluasi adalah takwa dan ditutup dengan takwa pula. Jadi, bukan hanya karier, harta, jabatan, atau urusan duniawi lain yang perlu dievaluasi, justru yang terpenting adalah evaluasi ketakwaan.
Selanjutnya didi mengatakan bahwa Acara ini bukan hanya kegiatan pawai obor saja tapi ada acara santunan anak yatim serta diisi dengan Tabligh Akbar yang akan diselenggarakan pekan depan. Pungkasnya (RIS)