Advertisement
KUNINGAN | JOURNALGAMAS.COM,-
Pemerintah Kabupaten Kuningan mendapatkan Penghargaan East Ventures-Digital Competitiveness Index (EV-DCI), pada kategori kabupaten/kota dengan pertumbuhan kenaikan indeks daya saing digital tertinggi.
Penghargaan ini diberikan dari Katadata Insight Center (KIC) dan East Ventures, perusahaan venture capital pelopor investasi startup teknologi di seluruh bidang (sector-agnostic) dan paling aktif di Indonesia, pada 34 provinsi dan 157 kabupaten/kota se Indonesia.
Untuk Kabupaten Kuningan diterima Bupati Kuningan H. Acep Purnama,.SH MH diwakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan, pada acara Regional Summit di Jakarta. Kamis, (1/12/22).
Deputy Head Katadata Insight Center Vivi Zabkie menjelaskan, pilihan memberikan penghargaan mengacu pada pertumbuhan sebagai bentuk apresiasi atas upaya keras Pemda dalam mengejar level daya saing digital.
“Kami ingin mendorong dan mengapresiasi Pemda yang bekerja meningkatkan daya saing digital,” ujar Vivi saat memaparkan metode pemberian penghargaan.
Menurutnya, penghargaan ini diharapkan bisa mendorong pemerintah daerah, khususnya kota/kabupaten untuk bersaing mengejar pertumbuhan indeks EV-DCI dan meningkatkan daya saing digital daerah pada tahun-tahun berikutnya. Hasil EV-DCI 2022 juga menunjukkan skor indeks daya saing digital (EV-DCI) naik menjadi 35,2 atau naik 3,2 poin dari tahun sebelumnya.
Di tempat terpisah Bupati Kuningan H. Acep Purnama, MH, yang juga sebagai Tokoh Digital kategori pimpinan daerah ini mengatakan, dengan raihan penghargaan EV-DCI dapat meningkatkan hubungan para stakeholder, di tingkat pemerintah pusat dan daerah, pelaku bisnis dan civil society untuk berkolaborasi mewujudkan pembangunan daerah berkelanjutan.
“Terima kasih kepada semua pihak dan masyarakat yang telah memberikan dukungan literasi digital, sehingga Kuningan ada pertumbuhan kenaikan indeks daya saing digital yang tinggi,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si menyampaikan, EV-DCI merupakan pemetaan daya saing digital daerah yang dibentuk dari 3 sub-indeks, 9 pilar, dan 50 indikator. Sub-indeks pembentuknya adalah input, output, dan penunjang.
Selanjutnya Dr. Wahyu Hidayah, M.Si menyebutkan, adapun pilar pembentuknya, yaitu sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengeluaran TIK, perekonomian, kewirausahaan dan produktivitas. Selanjutnya, ketenagakerjaan, infrastruktur, keuangan dan regulasi dan kapasitas pemerintah daerah (Pemda).
Menurut informasi dari Katadata, dijelaskan Dr. Wahyu, bahwa dalam proses riset, KIC dan East Ventures ditemukan sejumlah inisiatif menarik yang dilakukan Pemda dalam meningkatkan daya saing digitalnya. Misalnya, menyediakan wifi gratis, pelatihan UMKM go digital, marketplace lokal, pembangunan infrastruktur sampai menyediakan program khusus untuk peningkatan talenta digital.
Penghargaan ini diberikan kepada 6 provinsi dan 21 kota/kabupaten peraih pertumbuhan indeks tertinggi dalam EV-DCI 2022. Provinsi dan kota/kabupaten itu berasal dari enam wilayah, yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Sulawesi, serta Maluku-Papua.(RIS/WN)