Advertisement
Satu hari jelang berakhirnya masa kampanye, Jurkamnas TPN Ganjar-Mahfud, Oktafiandi mengintesifkan kampanye di dua kabupaten/kota di Jawa Barat sekaligus, yakni di Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar. Kurang lebih seribuan orang yang tergabung dalam barisan relawan Baraya Kang Okta (BKO) hadir mengikuti sosialisasi dan _Training of Trainer_ (ToT).
Di Pangandaran, relawan yang antuasias berdatangan terlihat penuh sesak memadati GOR HPR Cintaratu. Dalam pemaparannya, Oktafiandi menegaskan komitmen Ganjar-Mahfud dalam memperjuangkan nasib _wong cilik_.
Terkait pertanian, Oktafiandi menyebut Ganjar-Mahfud akan serius mengatasi masalah pupuk. Tidak hanya masalah persedian, Ganjar_mahfud juga akan memperbaiki pengelolaan data agar pupuk subsidi bisa tepat sasaran, sehingga bisa menghasilkan ketahanan dan kedaulatan pangan.
"Ini yang akan menjadi perhatian utama Pak Ganjar-Mahfud," kata Oktafiandi.
Selain menanggapi masalah pupuk, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Ganjar-Mahfud juga akan melakukan modernisasi pertanian agar meningkatkan produksi.
Tidak ketinggalan, program pemutihan utang dan kredit macet yang sedang dihadapi petani menjadi komitmen Ganjar-Mahfud untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Selain petani, program pemutihan utang dan kredit macet ini juga akan diberikan kepada nelayan.
Caleg DPR RI Dapil Jawa Barat X dari PDIP ini mengatakan, Ganjar-Mahfud juga akan mengoptimalkan pendataan untuk memudahkan distribusi bantuan subsidi solar untuk nelayan. Pendataan ini juga sejalan dengan program KTP Sakti yang bakal menyatukan seluruh data profil masyarakat penerima bantuan pemerintah dalam satu kartu.
Selain itu, untuk mengentaskan kemiskinan, Oktafiandi menjelaskan, Ganjar-Mhafud juga bakal memberikan beasiswa untuk anak dari keluarga yang tidak mampu.
"Mereka yang dari keluarga miskin, wajib hukumnya dari anggota keluarganya diberikan beasiswa agar bisa mengentas kemiskinan," katanya.
Di Gedung GOR Genta Kota Banjar, Oktafiandi menjelaskan, pasangan Ganjar-Mahfud juga memandang potensi industri kreatif di RI yang tak kalah dari negara lain. Meski begitu, dia memandang industri tersebut masih butuh banyak perhatian serta dukungan dari pemerintah.
"Musik kita punya potensi besar, film mulai meningkat. Tinggal fasilitasnya," jelasnya.
Kang Okta begitu ia akrab disapa juga mengatakan, jika Ganjar-Mahfud terpilih di Pilpres 2024 mendatang, pasangan ini akan kembali menghidupkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Selain itu, Oktafiandi juga menyinggung peribahasa "di balik laki-laki yang sukses, ada wanita yang hebat". Menurutnya, paslon 03 memiliki istri yang sholehah dan diyakini bisa menjaga, serta mengingatkan pasangannya.
"Istri Pak Ganjar, Bu Atikoh itu cucu dari Kiai Hisyam Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Roudlotus Sholihin di Pedukuhan Sokawera, Desa Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga. Kiai Hisyam juga dikenal sebagai Rais Syuriah PCNU Purbalingga pada tahun 1973-1983," jelasnya.
Atikoh menurut Oktafiandi juga merupakan sosok wanita pekerja keras, berintegritas dan juga bertanggungjawab.
"Beliau sebelum pensiun dini pernah menjadi PNS di DKI Jakarta sejak tahun 1999. Saat Jokowi dan Ahok jadi Gubernur DKI, beliau merahasiakan posisinya saat menajdi PNS di Jakarta, meskipun suaminya berteman dekat dengan Jokowi maupun Ahok," pungkasnya.
Di dua lokasi tersebut, Okatfiandi mengingatkan relawan untuk tetap solid dan terus meningkatkan kewaspadaan dalam pengawalan basis dan TPS.
"Lawan sudah mulai main klaim bansos yang berasal dari APBN. Tapi kita jangan terpancing dengan cara-cara kotor itu. Jaga soliditas, tingkatkan kewaspadaan, jaga TPS, kawal suara kita," pungkasnya.
Turut hadir mendapampingi Oktafiandi di Banjar, Iwa Kusumah Sumantri, yakni tokoh senior PDIP yang menginisiasi pemekaran Ciamis dan Pangandaran.
(Moris)