Advertisement
Empat rumah yang tertimpa longsor dengan kondisi tiga terkubur dan satu rusak parah di Dusun Ciceuri, Desa Giriwaringin, Kec. Maleber mendapatkan bantuan stimulan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD).
Bantuan tersebut diserahkan langsung di lokasi bencana oleh Kepala BPBD Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si yang juga Sekda Kabupaten Kuningan, didampingi Kepala Pelaksana, Indra Bayu, S.STP, Selasa (19/3/2024) disaksikan Kepala Desa dan warga setempat.
Sekda Dian menyampaikan kepada penerima bantuan yaitu, Kasju, Johardi, Wasiti, dan Pak RT. Sebelumnya salam dari Pak Pj Bupati. Ia berharap, fast respon bantuan stimulan yang diberikan sebesar Rp10 Juta dapat membantu meringankan untuk pembangunan rumah. Semoga kedepan bisa memberikan tambahan stimulan.
“Bangunan rumah tidak memungkinkan kembali di bangun disini, karena kondisi longsoran dan wilayah setempat sangat rentan. Untuk itu pihak pemerintah desa sudah menyediakan lahan untuk merelokasi,” terangnya saat berda di Dusun Ciceuri yang memilki 135 KK.
Sementara itu, Kepala Desa setempat, Sobarudin, S.Pd menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terutama pemerintah daerah, diwakili oleh Pak Sekda Dian yang hari ini memberikan bantuan stimulan, melainkan juga sebelumnya terus pemantauan kondisi perkembangan bencana diwilayah desa.
“Alhamdulillah, semoga bantuan stimulan ini dapat menjadi semangat kami untuk terus membantu bersama masyarakat. Tak lupa juga terima kasih untuk Pak Indra Bayu bersama pasukannya yang terus memantau kondisi Desa Giriwaringin,” ungkap Sobarudin, yang desanya memiliki potensi pertanian terutama padi, Kacang Tanah, Kapulaga, dan Pisang.
Lebih lanjut, berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Pelaksana BPBD, Indra Bayu, S.STP, M.S dengan Tim Assessment Pusat Data Operasi (Pusdalops), kejadian bencana longsor di Desa Giriwaringin Kecamatan Maleber, terjadi pada Selasa 5 Maret 2024, pukul 22.00 WIB dimana terjadi Gerakan Tanah. “Dalam penanganannya, terus dilakukan koordinasi dengan aparat desa dengan kecamatan, TNI, POLRI, Seluruh SKPD dan pihak lainnya,” katanya.
Perlu diketahui, Indra Bayu menyebutkan, bahwa di Bulan Maret ketika itu sampai dengan tanggal 19 Maret 2024 telah terjadi lebih dari 40 titik kebencanaan. Jenis bencana yang terjadi, mulai dari banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, serta angin kencang. Saat ini, dari semua titik kebencanaan tersebut sedang diupayakan penanganannya oleh semua stake holder.
(Moris)