Journal Gamas

Label


lisensi

Redaksi
Februari 20, 2022, 15.50 WIB
Last Updated 2022-02-20T08:50:49Z
BirokrasiHeadlinePeristiwa

Jalan Poros Tengah Larangan-Bantarkawung Dihadang Multi Kendala

Advertisement
"Jembatan Kali Kamal Ambruk, Ruas Jalan Kalenpandan Longsor Ditambah Pintumasuk Jembatan Larangan-Kalepandan Sempit dan Belum Rapi"


JOURNALGAMAS.COM,- 

Mimpi warga Brebes untuk menikmati jalan poros tengah Larangan–Bantarkawung sepanjang 37 Kilometer dengan biaya kurang lebih 67 Miliar Rupiah mengalami kendala serius.

Setidaknya ada tiga titik yang perlu penanganan cepat. Titik yang pertama adalah ambruknya jembatan Kali Kamal Kamis 13 Januari 2022, yang kedua adalah ruas jalan Kalenpandan Longsor 20 Februari 2022 persisnya di depan toko sembako Ibu Suki akibat derasnya arus sungai Rambatan yang mengalir di bawahnya, titik yang ketiga adalah pintu masuk Jembatan dari kota kecamatan Larangan belum juga beres. Padahal jembatan ini sudah kelar sejak 2016 tetapi jalan masuk dari Larangan belum juga beres, lantaran terhalang oleh rumah warga. Padahal jalan yang luas dan layak sangat diperlukan untuk distribusi ekonomi daerah setempat, tetapi rupanya Pemda Brebes belum juga tertarik untuk menyelesaikannya.

Menurut Tokoh masyarakat Larangan sekaligus bekas anggota DPRD PDIP, Mas Darto, menuturkan bahwa, Ambruknya jembatan kali kamal sudah di cek oleh bapak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada selasa 25 januari 2022. Dalam acara dinasnya itu menjelaskan bahwa untuk proses pembangunan jembatan itu akan dipercepat dan direncanakan Februari proses lelangnya bisa segera dimulai. Pernyataan Gubernur jateng ini seolah menjadi pelipur lara untuk warga Kamal, Pamulihan dan Larangan dan tentunya masyarakat Bantarkawung.

Sejalan dengan keterangan Tokoh Politik PDIP Kec.Larangan (Mas Darto) juga di perkuat dengan keterangan tokoh Pemuda Desa Kamal, Mas Topik. Ia membenarkan bahwa Gubernur jateng Ganjar Pranowo telah datang selasa 25 januari 2022 beserta rombongan untuk mengecek lokasi bencana jembatan kali Kamal yang ambruk karena hantaman arus sungai Rambatan ketika banjir.


Belum lagi jembatan yang ambruk mulai dibangun muncul bencana baru yaitu longsornya ruas jalan Kalenpandan tepatnya di depan toko klontong Ibu Suki. 

Kondisi jalan sekarang sudah tidak bisa dilewati mobil lantaran resiko celaka, sehingga arus jalan dibelokan ke kiri lewat tengah kampung Kalenpandan kemudian baru tembus ke Mingkrik selanjutnya baru bisa kearah Pamulihan – Kamal.

Tiga masalah yang serius yang menimpa jalan poros tengah Larangan –Bantarkawung sangat mengganggu perjalanan dan distribusi ekonomi masyarakat sekitar. Tentunya untuk membereskan masalah diatas bukan hal yang mudah lantaran perlunya anggaran yang rencana teknik yang matang supaya tidak terulang dengan masalah yang sama. Berkaitan dengan tahun politik di tahun 2022 yang sudah memasuki tahapan tahapan dalam proses Pemilu 2024 seharusnya ini adalah peluang untuk meningkatkan para elit politik Jawa Tengah dan Khususnya elit politik Brebes untuk berkarya mengabdi kepada masyarakat. 

Masyarakat berharap agar para elit politik segera respon terhadap bencana yang terjadi diruas jalan poros Larangan Bantarkawung. Sidak dan lambanya para elit politik dalam penangganan bencana Inilah yang akan menjadi barometer masyarakat untuk menilai kepedulian para elit politik kita.

Masih adakah hati nurani untuk pengabdian kepada masyarakat atau masyarakat hanya dijadikan ladang bisnis untuk mengeruk keuntungan lewat gaya politiknya. Semua kembali pada kejujuran dalam langkah pengabdian para elit politik negeri ini. ( Latif )