Journal Gamas

Label


lisensi

Maret 04, 2023, 22.03 WIB
Last Updated 2023-03-04T15:11:08Z
EksosbudHeadline

Pembukaan DIKLATSAR Resimen Santri Panah IX Gelombang Pertama HAMIDA Wilayah Kunci Maju

Advertisement

KUNINGAN | JOURNALGAMAS.COM,-



Tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan organisasi yang baik, diperlukan sumber daya manusia yang unggul. Bahkan untuk membangun bangsa yang besar, diperlukan sumber daya manusia yang kompetitif, maka diperlukan peningkatan mutu profesionalisme sikap pengabdian dan kesetiaan kepada organisasi untuk perjuangan bangsa dan negara. Hal itulah yang mendorong bahwa setiap organisasi mesti ada wadah untuk menggodok para anggotanya sehingga memiliki kualitas sumber daya yang mumpuni, salah satunya adalah diambilnya pelatihan dasar bagi para anggota organisasi.

Demikian disampaikan Wakil Bupati H. M Ridho Suganda SH., M.Si, dalam pembukaan DIKLATSAR Resimen Santri (RESSANT) Panah IX Gelombang Pertama HAMIDA Wilayah Kunci Maju (Kuningan, Cirebin, Majalengka, dan Indramayu). Berjumlah 240 Santri yang dibagi menjadi 24 regu dari 28 pondok pesantren yang akan berlangsung selama 3 hari, 3-5 Maret 2023. Bertempat di Halaman Toserba Fajar Desa Ciniru, Kecamatan Jalaksana, Kuningan. Jum’at (03/03/2023).


Pada Kesempatan tersebut, turut dihadiri anggota DPR RI F-PPP Komisi 4 sekaligus sebagai Pimpinam Umum Ponpes Miftahul Huda KH. Asep Maoshul Affandy, M.Pd., Camat Jalaksana Bagja Gumelar, S.Sos., beserta Forum Komunikasi Pimpiman Kecamatan Jalaksana, Para Sesepuh HAMIDA Salah satunya KH. Dodo Murtadlo, L.C, Ketua HAMIDA Wilayah Kunci Maju KH. Didi Juhaedi beserta Jajaran Pengurus, Ketua Pelaksana DIKLATSAR RESSANT K. Rudi Hartono beserta Para Panitia, dan undangan lainnya.


Senada dengan tema yang diusung yaitu “Dimana Ditanam Kami Siap Berjuang” Wabup menjelaskan bahwa kita perlu memahami resimen santri akan memiliki peran strategis dalam mengamankan setiap kegiatan yang diadakan oleh pondok pesantren. Dengan demikian kegiatan DIKLATSAR resimen santri tidak terkonsentrasi pada kekuatan jasmaniyah saja, namun perlu diisi dengan kegiatan penguatan ketahanan rohaniah pada para anggotanya. Santri harus mempunyai semangat juang yang tinggi apabila ditugaskan dimana saja, selain itu juga berjiwa kuat menghadapi tantangan dan ancaman terutama keutuhan negara kita.

Tujuan kegiatan DIKLATSAR ini untuk mencetak kader ulama dan calon pemimpinan yang taat dan tahan mental. sehingga kita berharap resimen santri melalui pelatihan ini akan semakin tumbuh kecintaan terhadap tanah air dan jiwa kesetiakawanan antar sesama. Tegas Wabup Ridho

Lanjut wabup mengapresiasi atas diselenggarakannya DIKLATSAR untuk para santri. Saya mendorong agar anggota resimen santri harus memiliki pondasi aqidah yang kuat, berkarya nyata dengan penuh maslahat dan menghalau setiap maksiat. Sehingga kita memiliki harapan besar dengan kegiatan diklatsar ressant ini dapat membentuk kekuatan yang utuh dalam mengawal amanah organisasi, yang mana outputnya para santri dapat menjadi kader-kader ulama hebat di masa depan.

Membela negara tidak melulu tugas dari TNI ataupun Polri, tetapi juga seluruh komponen bangsa ini, termasuk masyarakat sipil. Sebagaimana diatur dalam UU nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara, telah mengamanatkan bahwa kesadaran membela negara adalah sesuatu yang harus di tanamkan secara terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu, saya berpesan kepada para peserta, agar pelatihan ini juga sebagai bentuk bela negara, yang bisa di aplikasikan dalam menyikapi bermacam-macam persoalan, baik yang sedang maupun yang akan terjadi, Pungkasnya.



(Dul)