Journal Gamas

Label


lisensi

Mei 25, 2023, 18.49 WIB
Last Updated 2023-05-25T11:49:55Z
HeadlinePeristiwa

Info Ada Korban Tewas Hoax, Dua Kelompok Warga Bentrok di Pertigaan Tugu Sajati Ancaran

Advertisement

KUNINGAN | JOURNALGAMAS.COM,-

Aparat kepolisian Polres Kuningan meluruskan informasi yang tersebar luas di media sosial warganet Kuningan, terkait adanya korban tewas pada peristiwa bentrokan dua kelompok massa di sekitar Tugu Sajati Jalan Baru Lingkar Timur Ancaran, pada Rabu (24/05/2023).

Menurut informasi yang tersebar di sejumlah grup WhatsApp tertulis ada 1 korban tewas dari salah satu kelompok massa yang terlibat bentrokan. Padahal menurut keterangan Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian kepada sejumlah media, pada Rabu sore, korban dari salah satu kelompok massa mengalami luka di bagian kepala dan sedang dalam perawatan medis.

Terpantau, pada Rabu (24/05/2023) sore sekira pukul 16:00 WIB, sejumlah aparat kepolisian dan TNI nampak berjaga-jaga pasca terjadinya bentrokan antar dua kelompok massa.

Salah seorang aparat desa setempat menjelaskan, bentrokan Rabu sore terjadi karena warga Desa Ancaran melakukan aksi penolakan terhadap keberadaan LSM LMPI di desa tersebut.

Sejumlah warga melakukan penandatanganan bersama dalam sebuah spanduk untuk menolak eksistensi LSM tersebut di Desa Ancaran. Penandatanganan spanduk dilakukan di sekitar halaman Masjid Desa Ancaran. Kemudian spanduk tersebut dipasang di dekat lapangan bola Desa Ancaran oleh kelompok warga.

Disebutkannya, keberadaan spanduk penolakan ini diduga tidak disukai oleh pihak LMPI dan spanduk tersebut sempat dicopot oleh mereka. Akhirnya, warga Desa Ancaran pun tidak terima karena adanya pencopotan spanduk ini, dan terjadilah bentrok antara kedua kelompok massa.

Bentrokan akhirnya bisa diredam saat petugas kepolisian dan TNI berdatangan ke lokasi di pertigaan Tugu Sajati Ancaran ini.

Para pengguna jalan sempat tersendat karena jalur tersebut sempat ditutup sementara saat aparat keamanan meredam bentrokan kedua kelompok massa.

"Kami berharap kedua kelompok menahan diri dan mempercayakan proses hukum kepada kepolisian," tandas Kapolres AKBP Willy Andrian.

Sementara, menurut Ketua LSM LMPI, Ujang Jenggo, bentrokan tersebut berawal dari peristiwa kesalahpahaman masalah pribadi beberapa waktu lalu.

Pihaknya meminta aparat kepolisian bisa menangkap oknum warga yang diduga sudah melukai anggota LSM yang dipimpinnya ini.

Sebelumnya, dua peristiwa bentrokan juga sempat terjadi antara dua kelompok massa di sekitar lokasi tersebut. Kejadian pertama yakni pada saat digelarnya pasar malam saat Bulan Suci Ramadhan lalu dan kejadian kedua yakni pada 16 Mei 2023 di sekitar perempatan Lapangan Sepakbola Desa Ancaran.



(Red)