Advertisement
Rekaman video berdurasi 14 detik remaja yang menjadi korban perundungan atau bullying dengan kekerasan fisik yang dilakukan oleh seorang remaja viral di media sosial dan Grup Whatshapp, Peristiwa kali ini di duga terjadi di Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Dalam video tersebut terlihat seorang pelaku perundungan menggunakan kemeja kotak-kotak memukuli seorang remaja berbaju hitam, di sebuah kebun bambu. Sebelum melakukan pemukulan pelaku sempat berkata kepada korban dengan bahasa Sunda yang kasar.
"Sia ulah loba bacot (kamu jangan banyak ngomong)," ucap pelaku.
Tak tanggung-tanggu pelaku memukuli korban secara bertubi-tubi. Korban yang merasa kesakitan, hingga berteriak meminta ampun.
"Ahhh, ampun, ampun," teriak korban.
Tidak hanya memukul, pelaku perundungan pun menginjak korban yang sudah terbaring ditanah. Seperti yang terlihat dalam video tersebut, aksi perundungan dengan kekerasan fisik tersebut disaksikan oleh sejumlah orang yang masih remaja.
Adanya Viral video tersebut, pihak kepolisian pun bergerak cepat untuk mencari kebenarannya dan kini Unit PPA Satreskrim Polres Kuningan tengah menangani kasus dugaan bullying terhadap korban seorang pelajar di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Penanganan ini dilakukan usai viralnya sebuah video dugaan perundungan kepada seorang anak di bawah umur di Kuningan.
“Jadi terkait video yang sempat viral itu, betul memang terjadi di wilayah hukum Polres Kuningan. Tepatnya di Kelurahan Cigugur Kecamatan Cigugur, lokasinya di sebuah kebun bambu,” jelas Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Anggi Eko Prasetyo kepada awak media, Senin (2/10/2023).
Pihaknya, kata Anggi, langsung melakukan penelusuran dan berhasil mengidentifikasi sejumlah orang yang terlibat dalam video tersebut. Artinya terkait dengan korban maupun yang melakukan itu, sudah didapati semua. Berdasarkan data-data yang ada, kejadian tersebut terjadi pada tanggal 21 September 2023, namun videonya sempat menjadi viral baru-baru ini.
“Sekarang sudah dalam penanganan Sat Reskrim Polres Kuningan. Jadi dalam tangkapan video terdapat 4 orang, mereka semua usianya masih anak di bawah umur, sehingga mohon maaf untuk identitas tidak bisa kami sampaikan,” jelasnya
Menurutnya, kondisi korban saat ini tengah menjalani perawatan di rumahnya. Namun secara fisik, rasa sakit masih dirasakan oleh korban di bagian dada.
Lanjutnya Anggi menambahkan, keluarga korban pun memutuskan untuk membuat laporan kepada kepolisian atas peristiwa itu. Terduga pelaku sendiri berusia 17 tahun, sedangkan korban masih berusia 12 tahun.
“Kami tidak dapat memberikan inisial ya, status pendidikan korban ini masih pelajar. Perkembangan nanti seperti apa, kami akan sampaikan selanjutnya,” tutup Anggi.
(Moris)